jagadpoker

Sabtu, 16 September 2017

Unik! Bukan di Kain, Pria Asal Bantul Ciptakan Kerajinan Pisau Batik


Beritawongrame - Mungkin hanya Darmo Sudiman, membatik yang kebanyakan dituangkan dalam bentangan kain tidak dilakukan warga Bangunjiwo Kasihan Bantul ini.

Baginya membatik di media tersebut sudah terlalu biasa, untuk itu pria empat puluh lima tahun ini mencoba menuangkan batik di media lain, yakni di bentangan bilah pisau.

Hasilnya, pisau-pisau yang kebanyakan hanya berbentuk pipih dan tak bercorak, di tangan dia pisau-pisau ini diubah menjadi pisau bernilai seni tinggi.

Dari mulai gagang hingga logamnya, pisau-pisau ini dibaluri dengan berbagai macam motif batik. Diman menyebut lebih dari 200 motif dan corak batik yang sering dia pakai, seperti misalnya Parang Gondosuli, Parang baris, Parang Centhong, Parang Curiga, hingga Parang Pancing.

Tanpa meninggalkan fungsi asli sebuah pisau, pisau-pisau ini nyatanya juga tajam mengiris, menyayat hingga memotong.

Bahkan saking tajamnya, pisau-pisau ini sudah menancapkan kukunya hingga ke sejumlah negara, yakni Malaysia dan Perancis.

Meski diperbantu 9 karyawan, Darmo mengaku masih kewalahan menuruti permintaan pasaran luar negeri, khususnya Malaysia.

Disebutkan dia, dalam jangka dua bulan dia mesti mengekspor sebanyak 250 kodi, angka itu sampai saat ini belum mampu dicukupi Darmo. Hingga saat ini Darmo hanya mampu mengirim sebanyak 150 kodi.

Sementara untuk ekspor ke Perancis, Darmo mengaku masih mampu mencukupi permintaan 30 boks yang berisi empat buah pisau ukir buah.

Di hadapan media Diman bercerita banyak soal awal mula dia menemukan ide membuat pisau batik tersebut. Baru delapan tahun ini Darmo memulai membatik di logam pisau, sementara untuk kerajinan pembuatan pisaunya sendiri sudah dia mulai sejak tahun 1996 silam.

Mulanya dia hanya membatik di gagang pisau, karena itu dinilai kurang menantang akhirnya Diman mencoba inovasi baru dengan membatik di logam pisau.
"Sebagai seorang perajin jangan tanggung-tanggung, buatlah inovasi agar terus mendapatkan pasar," ujarnya.

Tak langsung mulus begitu saja usaha yang dirintis Diman, dia mengaku menemui kegagalan hingga 2 tahun dalam menciptakan pisau batik. Jatuh bangun pernah dia lalui.

Maklum saja Diman yang mengaku hanya tamatan SMP ini tak diberi bekal khusus utamanya ilmu membatik.

Membatik di logam pisau, kata Diman, sama persis dengan membatik pada umumnya. Dibutuhkan malam dan perendaman selama 24 jam untuk menghasilkan sebuah motif batik.

Tak perlu risau bilamana motif-motif batik itu akan hilang karena sering digunakan, sebaliknya Diman mengklaim semakin sering digunakan maka semakin mengkilap motif batiknya.

Satu buah pisau batik berukuran kecil, Darmo membanderol dengan harga mulai dari Rp 7.500 sampai Rp 20.000. Sedang ntuk pisau berukuran sedang hingga besar dihargai Rp 30.000 sampai dengan Rp 500.000.

Tampilan pisau akan semakin menarik dengan tambahan sarung dan wadahnya yang tak luput dari sentuhan batik.

Kini, Diman tinggal menuai hasil jerih payahnya mempopulerkan pisau batiknya. Di tempat dia yang beralamat di RT 3 Krengseng Bangunjiwo Kasihan Bantul ini, dari mulai golok, pisau dapur, pisau buah, hingga parang bermotif batik sudah mampu ia ciptakan.

Kebanyakan para pembeli menjadikan produk Diman ini sebagai souvenir, cinderemata ataupun untuk keperluan lainnya. Di tempat Diman pula pembeli bisa melihat langsung setiap proses pembuatan pisau batik ini.




idrkasino manis77 agen poker terbaik

Tidak ada komentar:
Write komentar

idrpk88.org
© 2016 BERITA WONG RAME. Designed by Bloggertheme9 & Distributed by MyBloggerThemes