Beritawongrame - Bangga serasa melihat Gubenur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama yang di perebutkan oleh beberapa negara besar. Setelah New York dan Singapura, Ahok kembali dirayu oleh German untuk menjadi pemimpin di German jika dirinya tidak terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017 nantinya.
Minat German terhadap Ahok sebagai pemimpin tentunya bukan karena mengagumi semata, namun kredibilitas Ahok sudah sangat terbukti. Ahok yang sudah sering di periksa KPK dan tidak terbukti bersalah membuatnya anti korupsi. Hal ini juga salah satu point penting membuat German dan beberapa negara lainnya ingin memilikinya menjadi pemimpin di negara mereka.
Selain itu Ahok juga mampu memunculkan program-program yang dinilai bisa mensejahterakan rakyat DKI Jakarta dengan anggaran yang sangat sedikit di bandingkan Gubernur terdahulunya. Program nyata Ahok itu juga lah menjadi point besar negara lain menjatuhkan pilihan terhadap Ahok dan rela menghabiskan dana jika Ahok bersedia berpindah ke negara mereka.
German yang mengetahui Ahok yang sedang mengikuti pilkada DKI Jakarta mengalami penolakan dari umat muslim dengan menuduh Ahok telah menistakan Alquran. Dengan adanya tuduhan dari umat muslim itu membuat Ahok tersangkut hukum dengan kasus penistaan agama dan hingga saat ini ahok sudah menjalani beberapa sidang.
German yang mengetahui serangan tuduhan penistaan agama itu bermotif politik sehingga tidak mengurangi minatnya terhadap Ahok. German malah heran melihat politik yang ada di Indonesia karena menjadikan agama sebagai cara untuk menjatuhkan Ahok.
Kesempatan penolakan inilah membuat German mendekati Ahok dan mengirimkan perwakilannya untuk menyatakan German siap jika perlu membeli Ahok untuk menjadi pemimpin di sana sebab sebelumnya negara lain seperti New York serta Singapura juga telah menawarinya.
Sebelumnya New York menyatakan akan melunasi seluruh hutang Indonesia jika Ahok bersedia menjadi Wali Kota New York. Tentunya sungguh miris melihat negara lain memperebutkan orang-orang pintar yang bisa memajukan Indonesia, sedangkan kita yang menggenggam orang pintar tersebut ingin membuangnya. Apakah kalian sungguh rela Ahok dibeli negara lain?
lu ambil dehh.... gratisssss.... jangan pernh balikin ke Indonesia lagi...����
BalasHapusmaaf suka yang gratisan ya mas
Hapuskepala indra munhanif aja sekalian di pacul gratis
Hapus