Beritawongrame - Pada umumnya pertambahan usia manusia selalu diikuti pertumbuhan badan dan perkembangan kemampuan, termasuk berbicara. Proses Biologi itu ternyata tidak berjalan baik pada seorang wanita yang kini menginjak usia 24 tahun, namun fisiknya masih tampak seperti bayi.
Sari Rezita Ariyanti, terlihat seperti balita berusia tiga tahun, padahal dia dilahirkan tanggal 16 Oktober 1993 di Aceh Pidie. Tidak hanya postur tubuh yang kecil, Sari juga tidak dapat berjalan dan sulit berkomunikasi.
Suryani H Suud menyampaikan, awalnya dia tidak menyadari putrinya bakal seperti ini. Baru ketika berusia dua tahun dia didiagnosa dan hasilnya penyakit yang dideritanya sulit diobati karena sudah terlambat. Dia menambahkan, sejak kecil tidak ada tanda cacat dan terlihat cantik.
“Ketika masih kecil, dia wanita yang cantik, tidak tampak cacat. Tetapi, sudah dua tahun Sari tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak bisa bicara dan berjalan. Saya sangat sedih karena anak pertama dan ketiga sehat semua,” kata Ibunya, Suryani dilansir Mail, Jumat.
“Saya terkejut, tapi berkat Tuhan, Sari memiliki saudara yang mencintai dan selalu merawatnya. Orang lain pun sering bertanya, mengapa dia tidak bisa berjalan dan begitu pendek? Saya sedih, jadi saya tidak bisa menjawabnya.”
Terlepas badannya yang kecil, tapi Sari memiliki kesamaan dengan wanita dewasa lainnya, termasuk haid dan suka memakai bedak, lipstick dan body lotion serta meminta perlengkapan mandi.
“Caranya berbicara seperti bayi, tidak fasih. Tidak ada yang mengerti apa yang dikatakannya, tapi saya mengerti,” ungkap Suryani.
Tim Medis di Rumah Sakit Ibnu Sina di Sigli, Aceh, Dokter Suriadi Umar, Sp. A mengatakan, Sari mengalami gangguan pertumbuhan hormon. Ini kelainan genetik yang mempengaruhi 2000 sampai 2.500 bayi dan hanya terjadi pada perempuan.
“Karena kelainan hormonal akan berpengaruh pada kelenjar motorik dan membuat pertumbuhan lebih lambat. Insya Allah, sekarang kita tahu penyakit intinya dan kita akan melihat perlahan-lahan lewat pengobatan dan fisioterapi,” kata Suriadi.
Sari menerima fisio seminggu sekali, tapi masih berada di atas kursi roda karena tidak dapat berjalan. Namun, sang ibu berharap, Sari dapat melangkahkan kaki untuk pertama kalinya.
Tidak ada komentar:
Write komentar